Sabtu, 12 November 2011

KOIN-KOIN HIDUP KU



Koin-koin hidup Ku
Saksi langkah tapak sembilu
Di bawah kemewahan kaisar
Tubuh kecil bersenjata gitar

Lagu sendu hingga rayu
Ku dendang untuk koin itu
Dalam balutan debu
Yang setia mendampingi Ku

Di bawah terik panas
Kaki yang tak beralas
Koin-koin hidup Ku
Untuk koin-koin hidup KU

TUBUH KAKU




Kau tatap lamat tubuh beku ini
Yang tak lagi biasa menjawabmu
Aliran air mata tiada bendung
Tak mendetakkan jantung ini

Kini tak kau dengar kisahku
Yang dulu kau jawab dengan kasih
Menutup luka gores lama
Membuka gerbang didepan masa

Sudah kubilang
Semua tubuh akan kaku
Termasuk diriku

Biarlah kini pusara
Menjadi batas antara kita
Memendam kisah cinta
Biar kau jalani hidup nyata

Bila telah tiba saatnya
Aku akan bercerita
Tentang  kisah sempurna
Nanti, dalam Nirwana

AKU YANG



Aku tak dilihat
Karena noda yang tak Ku buat

Aku yang dicampakkan
Dari segi ketulusan

Aku yang dihina
Karena kesucian yang Ku jaga

Aku yang dicaci
Karena kekekalan hati

Aku yang disingkirkan
Karena nafsu yang Ku tahan

Aku yang
Aku yang
Aku yang

Aku yang paling beruntung
Karena ia selalu menjaga Ku

ULURKAN TANGANMU



Ulurkan tanganmu
Angkat sukma jiwa
Benamkan sunyi dari raga

Jika saat tiba
Kabarkan padaku
Biar Ku siram diri dengan kesucian

Jangan kau bawa daku ini
Dengan nista dalam diri

Biar luruh
Indah tersepuh
Keindahan tersisa
Tuk akhir semua

KETIKA HATI BERTANYA



Ketika hati bertanya
Tentang apa itu cinta
Genggaman jemari menjawab semua
Tanpa perlu ucap kata

Sendu jiwa gundah gulana
Gelap hati kian meraja
Sinar mata menerang semua
Tanpa perlu sinar cahaya

Tertelungkup lemah rasa
Merangkap lelah senja
Sentuhan membangun semua
Tanpa perlu energi raga

Bus Surabaya

Di dalam bus itu
Telah sampai cerita Mu
Kau sampaikan semua isi hati
Sebelum benar tiba saatnya

Malam kian larut
Kau tiada mau turut
Kata demi kata
Sedikit membuat ku tertawa
LELUCON

Basa-basi tiada pasti
Bibir tersungging murni
Manis… manis….
Setiap katanya
Yang sudah biasa

Hampir di Surabaya
Pagi tampak tiba
Akhiri semua cerita
Suatu saat nanti kita jumpa